Jumat, 27 Mei 2016

Gurihnya Laba Budidaya Asparagus Organik

Gurihnya Laba Budidaya Asparagus Organik

 

JAKARTA, JITUNEWS.COM- Dari pengalaman bekerja di Dinas Pertanian selama dua tahun, Afu Anis Fuad yang biasa dipanggil Afu tertarik menjalankan usaha budidaya sayuran asparagus yang diberi nama Farm Kuta. Ia melihat semakin besarnya minat masyarakat terhadap sayuran tersebut, terutama permintaan di restoran-restoran yang belum diimbangi dengan jumlah pelaku usaha. Afu kemudian dibantu Ato Wijaya dan 3 rekan lainnya menjalankan usaha dengan modal awal sebesar Rp 40 juta. Modal itu berasal dari Ato Wijaya selaku investor  dan sebagian lagi merupakan pinjaman bank.
Afu dan rekan-rekannya menggunakan lahan sewa milik penduduk di Desa Kuta Cisarua-Puncak Bogor dengan tarif sewa Rp 5 juta per 3 bulan seluas 1,2 hektar. Biaya lainnya untuk mengolah lahan Rp 30 juta, pembelian bibit asparagus Rp 4,5 juta/kg. Pupuk kandang sebanyak 18 ton atau 450 karung seharga Rp 10 ribu/karung dengan biaya Rp 4,5 juta dan 2 ton kapur dolomite seharga Rp 5 juta. Sisanya digunakan untuk menggaji 7 orang karyawan sebesar Rp. 750 ribu/bulan serta untuk membeli peralatan pertanian.
Diakui Afu, prospek Asparagus sangat menjanjikan apalagi asparagus bisa dipanen tiap hari, masih sedikit pembudidayanya, mudah pemasarannya, banyak permintaan sedangkan stok terbatas, dan yang paling penting adalah harganya cukup tinggi.  Asparagus telah lama dikenal sebagai salah satu jenis sayuran karena cita rasanya yang gurih agak manis, mirip seperti udang rebus. Selain lezat diolah menjadi beragam masakan, asparagus juga mempunyai kandungan gizi yang sangat baik. Beragam mineral, kalsium, potassium, Vitamin A, D juga E ada di dalamnya.
Rebung asparagus merupakan sumber terbaik asam folat nabati, sangat rendah kalori, tidak mengandung lemak alias nonkolesterol dan sangat sedikit kandungan natriumnya. Sayuran ini juga rendah kalori, sehingga baik dikonsumsi untuk terapi diet. Kandungan seratnya sangat tinggi, dan serat dalam asparagus mampu mengikat zat karsinogen penyebab kanker. Serat asparagus juga membantu lancarnya proses pencernaan tubuh dan mengatasi gangguan sembelit atau susah buang air besar. Asparagus dijual dalam beberapa kategori tergantung  grade atau kualitas. Kualitas A ukuran diameternya minimal 1 cm, bentuk batang lurus, berwarna hijau cerah  dengan harga Rp 45 ribu/kg, kualitas B diameter  antara 0,5 - 1 cm, bentuknya agak bengkok dijual dengan harga Rp 30 ribu/kg. Dan, kualitas super seharga Rp 80 ribu/kg, yaitu asparagus baby atau tunas muda asparagus yang diameter batangnya di bawah 0,5 cm.
Afu dan rekan-rekannya membudidayakan asparagus secara organik karena mereka tidak menggunakan pestisida dan pupuk kimia sintetik (buatan) dalam pemeliharaan tanaman, sehingga lebih aman dikonsumsi.
Perbedaan sayuran organik dengan non-organik dapat dilihat dari warna dan tekstur. Biasanya sayuran organik warnanya cerah, tidak terlalu pekat dan teksturnya sering terdapat lubang bekas gigitan hama.
Pemasaran. Besarnya permintaan asparagus sangat dirasakan Afu dan rekan-rekannya sejak awal usaha. Semula mereka memasarkan langsung ke pengepul dan restoran-restoran di daerah Puncak Bogor, Jawa Barat, dan promosi saat itu berjalan dari mulut ke mulut. Menurut Afu, saat ini Farm Kuta kewalahan memenuhi permintaan pasar, bahkan banyak pengepul dan konsumen yang langsung menghubungi dan datang ke kebun. Sampai saat ini, pelanggan Farm Kuta berasal dari Jabodetabek dan Sukabumi. Mereka pun tidak memberlakukan minimal order, sedangkan pembayaran dilakukan secara tunai karena biasanya pemesan langsung mendatangi Kuta Farm. Adapun kendala yang muncul terutama menghadapi musim kemarau karena tanaman bisa mengalami kekeringan, sehingga sebaiknya disiram setiap hari karena asparagus paling cocok ditanam dengan suhu udara di bawah 18 derajat Celcius. Serangan hama penyakit seperti karat batang, pucuk tunas cepat layu atau kering juga bisa muncul karena pengaruh curah hujan yang terlalu tinggi. Untuk mengantisipasi hal tersebut Afu dan rekan-rekannya membuat atap pelindung plastik yang dibangun di atas lahan, sehingga serangan hama penyakit bisa dicegah.
(sumber: http://www.jitunews.com/read/3794/gurihnya-laba-budidaya-asparagus-organik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar